The State University of Surabaya

For further information, please visit www.unesa.ac.id

Surah Al-Ashr : 2

Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi

RAHIL LA SALEH

Kadang masalah adalah sahabat terbaikmu. Mereka membuatmu jadi lebih kuat, dan menempatkan Tuhan di sisimu yg paling dekat

Thomas Alfa Edison

Jangan kecewa apabila hasil yang diperoleh tidak seperti yang diharapkan, Percaya bahwa semuanya adalah kesuksesan, bukan kegagalan. Mengapa saya punya banyak kesuksesan? saya tahu banyak usaha yang gagal.

Blogroll

Kamis, 28 Februari 2013

CERPEN


Surat ini Untuk Ayah

 Allah Akbar . . Allah Akbar . . Allah Akbar . . . Gema Takbir berkumandang pertanda besok hari kemenangan tiba. Setiap kali lebaran datang satu harapan dan keinginan yang selalu aku panjatkan kepada Sang Pencipta, aku bisa merasakan indah dan hangatnya berkumpul bersama  keluarga seperti yang bisa dirasakan teman-temanku yang lainnya. Tapi sayang rasa itu tidak pernah hadir dalam hidupku. Hari kemenangganpun tiba, entah bahagia ataupun sedih yang aku rasakan saat ini aku tidak bisa membedakannya. Di hari kemenangan kali ini aku merasa kesepian dan ada yang berbeda dari tahun sebelumnya. Mungkin aku bukan anak-anak lagi yang merasa bahagia mendapatkan baju-baju baru ketika lebaran tiba. kini aku telah tumbuh dewasa. Aku mulai mengerti akan arti perjuangan hidup. Tahun ini rejeki yang diturunkan Tuhan kepadaku,  aku bisa melanjutkan sekolahku ke  SMA terbaik di kotaku. Sejenak aku keluar dari rumah. Aku melihat teman-teman ku tertawa bahagia bersama keluarga mereka. Ku lihat mereka bersiap-siap untuk pergi berlebaran ke sanak saudara mereka. Aku hanya bisa berlebaran bersama mbahku yang juga sedang sakit di rumah. Dalam hatiku berkata “ Tuhan, kapankah aku bisa merasakan indahnya lebaran seperti yang teman-temanku rasakan “. Di hari lebaran ini aku merasa tidak mempunyai teman. Teman-teman bermain ku sibuk dengan acara keluarga mereka masing-masing sementara aku hanya terdiam di rumah. Ibuku tidak bisa pulang tahun ini. Dia seorang TKW di Malaysia, sebulan yang lalu ibu mengirim surat dan uang lebaran untuku. Di suratnya ibu mengatakan permohonan ma’afnya kepadaku  karena belum bisa pulang ke kampung halaman. Ibu tidak mejelaskan alasan yang jelas kenapa dia tidak bisa pulang. Padahal ini adalah tahun ketiga ibu tidak pulang ke kampung halaman. Aku merasa sedih membaca surat yang ibu kirimkan ke aku. Tapi walaupun demikian aku tahu ibu sangat menyayangiku. Selama ini ibu telah memperjuangkan hidup dan pendidikanku. Dia adalah semangat hidupku.
“ Uhuk . . . Uhuk . . . Uhuk . . .” terdengar suara batuk dari dalam kamar mbah. Aku pun menghampirinya dan memberinya minum.
“mbah tidak apa-apa kan ? “, tanyaku pada mbah.
“ tidak apa-apa le . . . mbah tidak apa-apa, mungkin kecapekan saja. ”  jawab si mbah padaku.
Kuberikan obat kepada si mbah agar bisa beristirahat dengan nyenyak.
“ le . . kamu kenapa kok kelihatan sedih ?” tanya mbah kepadaku.
“tidak apa-apa mbah, Cuma kangen saja sama ibu ”, jawabku.
“ sudah le tidak usah difikirkan ibumu, ibumu pasti baik-baik saja di sana, do’akan saja agar ibumu diberikan kesehatan dan kelancaran rezeki, supaya kamu bisa sekolah ” tutur mbah kepadaku.
Akupun menjawab “ iya mbah, ya sudah kalau begitu . .  mbah tidur saja dulu, jangan banyak bergerak dulu mbah . . . biar batuknya tidak kambuh lagi ”. (sambil kuselimutkan sarung ke badannya mbah).
Akupun ke ruang tamu, siapa tahu ada orang yang berlebaran ke rumahku. Tak lama kemudian pak de dan budeku pun datang. Akupun langsung mencium tangan pak de dan bu de sekaligus meminta ma’af ke mereka.
“bagaimana keadaannya mbah ndi ?” tanya pak de kepada ku.
“masih sakit pak de, mbah ada di kamar sekarang”, jawab ku.
Pak de sama bu de pun langsung ke kamar mbah.
Tak lama kemudian seseorang memanggil namaku dari luar, “ndi . . . Andi . . . “
“iya . . . . “, jawabku. Akupun keluar untuk menemuinya, dan ternyata Anton teman yang juga tetanggaku.
“ndi, q titip kunci rumah ya . . kalau ayah sama ibuku pulang tolong kasihkan ke mereka, bilang saja aku keluar sama temanku”, kata si Anton.
“Kenapa  kamu tidak ikut lebaran sama keluargamu ton ?” tanyaku pada Anton.
“ ah kamu ini tanya  melulu, sudahlah ini kuncinya aku mau pergi “, celetus si anton dengan nada agak marah. Antonpun pergi dan menitipkan kunci rumahnya begitu saja.
Aku heran melihat prilaku si Anton, semua keinginannya dipenuhi sama orang tuanya tapi sikapnya selalu menentang kedua orang tuanya. Dulu Anton adalah teman baikku dari kecil. Tapi sekarang aku merasa dia menjauhi aku. Mungkin dia malu berteman dengan keluarga kurang mampu sepertiku. Ketika aku masih SD aku selalu iri dengan Anton. Dia selalu memamerkan mainan yang dibelikan oleh ayahnya kepadaku. Masih ingat waktu itu ketika teman-temanku mengajak ayah mereka untuk membeli mobil remote. Aku melihat wajah bahagia teman-temanku bisa pergi membeli mobil remote dengan ayahnya. Sementara aku hanya bisa melihat kebahagiaan itu. “Aku tidak bisa merasakannya Tuhan”, kataku dalam hati. Ketika itu mainan mobil remote lagi trend dikampungku. semua anak-anak di kampungku mempunyai mainan itu kecuali aku. Aku masih ingat ketika anton bercerita tentang mobil remotenya. Dia bilang mobil remotenya sudah jelek, dia mau minta kepada ayahnya untuk dibelikan yang baru lagi. Cerita itu membuatku semakin iri pada Anton. Setiap kali anton menginginkan sesuatu dia selalu meminta ke ayahnya dan pasti diberikan. Aku melihat rasa kasih sayang ayah anton sangat besar, andai saja kasih sayang seorang ayah bisa aku rasakan, sungguh sempurna hidupku ini ya Tuhan. Kesedihan yang paling aku rasakan adalah ketika aku mendaftar ke SMA. Aku melihat teman-temanku diantarkan ayah mereka pergi mendaftar ke sekolah yang mereka mau. Aku masih ingat bagaimana ayah Anton memperjuangkan agar anton bisa melanjutkan ke SMA. Ayahnya rela tidak pergi ke kantor hanya untuk mengantarkannya pergi mendaftar ke SMA. Begitu besar pengorbanan Ayahnya untuk anak Anton. Sementara  Aku, harus berjuang sendiri mendaftar ke SMA yang aku impikan dengan sepeda ontel kesayanganku. Sungguh cobaan yang  berat bagiku. Terkadang aku berfikir kenapa ayah begitu tega meninggalkanku. Apakah dia tidak sayang dengan ku Tuhan.
“ndi . . .” pak de memanggilku sambil menepuk punggung ku.
“ i .i .i .iya pak de . . “ jawab ku sambil terkejut.
“kenapa melamun ? ada apa ndi ?” tanya pak de padaku.
“ tidak ada apa-apa kok pak de, ini tadi si Anton titip kunci rumahnya”  jelasku ke pak de.
Akupun langsung berlari ke kamar dan langsung mengambil buku harianku. Ku buka buku itu dan kulihat sudah sampai lembaran ke 50 buku itu kucorat-coret yang semua isinya adalah perasaanku yang ingin aku ceritakan kepada ayah. Ini adalah surat ke 51 yang akan kutulis untuk ayah.
Untuk ayahku yang tercinta
            Tidak terasa usia Andi saat ini sudah 16 tahun ayah . . .,  do’aku  ditiap tahunnya tetap sama ayah. Aku ingin bertemu dengan ayah, bisa memeluk ayah dan bisa merasakan kasih sayang seorang ayah. Pintu rumah ini masih terbuka untuk ayah. Aku di rumah hanya bisa berdo’a dan menanti kedatangan ayah. Hari ini aku akan bercerita kepada ayah. Besok aku diajak teman-teman untuk pergi berlebaran ke rumah guru-guru . Andi ingin ikut berlabaran ke rumah guru-guru dan berkumpul bersama teman-teman . Tapi Andi tidak bisa ikut yah . . andi tidak ada sepeda motor yah . . . rumah guru-gurunya Andi  jauh sekali kalau ditempuh dengan sepeda ontel , jangankan ke rumah guru-guru, ke rumah temanku yang dijadikan tempat berkumpul sebelum pergi saja sangat jauh yah. .  seandainya saja ayah ada disamping Andi, Andi ingin sekali ayah bisa membelikan Andi sepeda motor untuk Andi sekolah. Jadi Andi tidak kesulitan jika  pergi sekolah, tidak kesulitan jika ada belajar kelompok  di rumah teman yah.  Ma’af yah Andi terlalu banyak mengeluh. Mungkin semua surat andi untuk ayah isinya hanya keluhan dan pasti meminta sesuatu ke ayah. Tapi mau bagaimana lagi yah, semua teman-temanku jika ingin meminta sesuatu, mereka pasti meminta ke ayahnya. Andi ingin merasakan hal seperti itu yah. . . tadi pagi Andi berlebaran sebentar ke rumahnya Budi , tetangga dan juga teman baikku yah. Ketika aku berlebaran ke rumahnya aku melihat dia dan keluarganya sudah bersiap-siap akan pergi berlebaran ke rumah saudara-saudaranya yah. Aku ingin sekali bisa merasakan itu yah, pergi berlebaran bersama keluarga. ayah kapan pulang ? . . . andi kangen ayah. Andi tak tega melihat ibu yang berjuang sendiri untuk membesarkan andi yah. . . andi berharap di hari lebaran tahun ini ayah bisa pulang ke rumah. Mungkin ini saja yang bisa andi ceritakan ke ayah. Salam kangen dari andi untuk ayah.
                                                                                                            Anakmu Tercinta
                                                                                                                       Andi

Kututup buku agendaku dan kudengar hapeku yang sudah tidak ada casingnya berbunyi. Kulihat ada nomor yang tidak ku kenal sedang memanggil. Akupun segera menjawab paggilan itu.
“hallo . . assaalamualaikum . . .” kataku
“wa’alaikumsalam. . andi, ini ibu nak. . .”  kata ibuku
“loh. . . ibu. . . , kok bisa nelfon andi ?” tanyaku pada ibu dengan nada yang  gembira.
“iya nak, ini ibu dipinjamin oleh majikan ibu. Kabarmu sama mbah bagaimana nak ? “ tanya ibu padaku
“ alhamdulillah andi baik-baik saja bu, mbah sekarang lagi sakit bu”, jawabku sambil meneteskan air mata.
“ mbah sakit apa ndi ?” tanya ibu dengan nada terkejut.
Sebenarnya aku tidak ingin menceritakan keadaan mbah kepada ibu, tapi aku tidak kuasa menyimpannya Tuhan ( Kataku dalam hati ). Akupun menangis dengan bergelinang air mata.
“ ndi . . . kok diam ? ?” kata ibu.
“ ma’afkan andi bu, andi tidak bisa jaga mbah. Mbah kecapek an mungkin bu merawat kebun sendirian, andi sudah bilang ke mbah kalau mbah sakit tidak usah pergi ke kebun dulu, tapi mbah tetap saja pergi ke kebun bu . .”, jawabku pada ibu.
“mbah sudah dibawa berobat ndi ?”, tanya ibu ke aku lagi
Akupun menjawab,“sudah bu, andi minta ibu bidan untuk datang ke rumah, uang yang ibu berikan kemarin sebagian andi gunakan untuk membayar obatnya mbah.”
“ow ya sudah kalau begitu ndi, uangnya masih ada kan nak ?” tanya ibu kepadaku.
“masih bu. . ibu pulang saja ke rumah. Andi kangen sekali sama ibu, ibu cari uangnya di rumah saja bu, nanti andi bantu. Andi gak tega melihat ibu bekerja di negara orang”, pinta ku pada ibu
“tidak apa-apa ndi, andi do’akan saja ibu disini baik-baik saja nak. Yang penting bagi ibu andi bisa sekolah sekarang. Katanya Andi ingin kuliah”, tutur ibu padaku
“sudah bu, andi ingin ibu pulang. Andi tidak ingin kuliah. Sekolah sampai SMA saja sudah cukup bu. Setelah lulus andi akan bekerja bantu ibu mencari uang”, kataku pada ibu.
Tiba-tiba suara ibu tidak terdengar di hapeku.
“bu . . . ibu. . .”, cetusku di hape
Terdengar suara tut. . . tut. . .tut. .  di hapeku. Mungkin pulsa ibuku habis (kataku dalam hati)
“tok . . tok . .tok. . assalamualaikum”.   terdengar suara ketukan pintu dan salam dari depan pintu rumahku. Akupun segera mengusap air mataku dan menuju ke depan rumah.
“wa’alaikumsalam”, jawabku.
Akupun terkejut melihat doni teman kelas dan juga teman sebangku ku datang ke rumah.
“ doni. . . “, ku panggil namanya dengan nada terkejut.
Donipun kupersilahkan masuk ke ruang tamu.
“ayo don, masuk dulu . . silahkan duduk, aku buatkan minum sebentar ya. . “, kataku pada doni.
 Akupun menuju dapur,  kuambil gelas dan kubuatkan segelas teh hangat untuk doni.
“silahkan don, diminum dulu”, pintaku pada doni.
“iya ndi, terimakasih. .  tidak usah repot-repot ndi. . “, kata doni
“tidak lah, ini kan cuman teh saja, oh iya kok tahu rumahku don ?”, tanyaku ke doni
“tadi sebenarnya aku baru saja selesai mengantar pulang cewekku, kebetulan lewat daerahmu jadi aku mampir ke rumahmu ndi. Aku tadi tanya-tanya ke orang daerah sini, dulukan kamu pernah cerita alamat rumahmu ke aku ndi”, jelas doni kepadaku.
“oh iya don. . aku lupa, ma’af don. . . ya beginilah keadaan rumahku , mungkin tidak seindah rumahmu , ya semoga nyaman dan tidak kapok berkunjung ke rumahku ”, sahutku
“sama saja ndi tidak usah seperti itu, oh ya katanya kamu tinggal sama mbahmu, mana mbahmu ndi ?”, tanya doni ke aku
“mbahku lagi sakit don, sekarang lagi istirahat di kamar”, jawabku.
“ow . .  oh ya kamu besok ikut ke rumah guru-guru ndi ? kalau memang tidak ada sepeda motor nanti akan aku jemput ndi sama aku saja, bagaimana ? ”, tanya andi padaku
“tidak don, terima kasih banyak.  kan mbahku lagi sakit. Aku tidak tega meninggalkan mbahku sendirian di rumah. Titip salam saja ke bapak ibu guru dan teman-teman don”, jelasku pada doni.
Cukup lama aku dan doni ngobrol di ruang tamu, tidak lama kemudian doni berpamitan pulang.
Ketika malam hari menjelang, di hari lebaran pertama  suasana rumahku begitu sunyi. Lebaran tahun lalu masih ada kakekku. Kakekku meninggal sebulan setelah lebaran setahun yang lalu. Sejak itulah yang tinggal di rumah hanya mbah dan aku. Mbahku sudah berusia sekitar 59 tahun. Walaupun sudah tua semangat berkebunnya masih seperti anak muda. Aku tidak pernah mendengar mbahku mengeluh capek. Pagi-pagi dia sudah pergi ke kebun untuk menyirami tanaman cabe dan tomatnya. Mbahku juga menanam singkong. dari hasil kebun mbah inilah yang kita gunakan untuk biaya makan setiap hari. Jika aku pulang sekolah  agak siang maka aku masih bisa membantu mbah menyirami tanamannya di kebun, tapi jika aku pulang sore atau bahkan malam aku tidak bisa membantu mbahku di kebun.
Hari demi hari silih berganti, tidak terasa libur lebaran telah selesai. Pagi ini aku bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Setelah sholat subuh aku mempersiapkan bekalku untuk ku bawa ke sekolah. Aku tidak pernah jajan di sekolah. dari kecil ibuku selalu mengajariku untuk selalu membawa bekal . uang jatah dari ibuku tidak cukup jika aku pakai untuk uang jajanku tiap hari. Seperti biasa aku harus menggayuh sepeda ontelku yang kuberi nama Numat ke sekolah. Numat kependekan dari “Penuh Semangat”. Pelajaran sekolah di hari pertama setelah libur panjang lebaran tidak begitu menguras tenaga. Hari ini aku pulang cepat. Lebih awal dari hari biasanya. Sesampai di rumah kulihat nenek tidak ada di rumah. Hari ini aku ada cerita untuk ayah. Langsung ku ambil buku harianku dan ku catat 1 surat lagi untuk ayah. Kulihat ini adalah surat ke 53 yang aku tulis untuk ayah.
Untuk Ayahku Yang Tercinta.
Di hari yang bahagia ini, Andi tuliskan sebuah surat untuk ayah. Sebelumnya Andi berdo’a semoga ayah di sana entah dimana ayah berada selalu dilindungi oleh Allah SWT. Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah setelah libur panjang lebaran. Sebenarnya tidak ada cerita menarik bagiku yang harus aku ceritakan ke ayah. Tapi aku ingin memberitahukan sesuatu ke ayah supaya bisa melegakan hatiku ini. Karena sepanjang perjalananku  pulang sekolah, surat yang diberikan wali kelasku tadi membuat fikiranku terganggu yah. Di surat itu tertuliskan undangan untuk orang tua dalam rangka rapat mengenai rencana study tour yang akan dilaksanakan bulan depan. Jujur saja yah, sampai saat ini andi sama sekali belum mencicil uang study tour . Uang yang kemarin dikirim ibu yang seharusnya andi sisihkan sebagian untuk membayar study tour ternyata terpakai untuk berobat mbah yah. Andi malu menceritakan hal ini pada ibu, kasihan ibu yah. Andi ingin sekali menyusul ibu ke Malaysia dan mengajak ibu pulang untuk mencari ayah. Andi ingin ayah menghadiri undangan rapat dari sekolah. Andi malu yah setiap kali rapat orang tua di sekolah, selalu hanya andi tidak ada yang mewakili. Ibu wali kelasku pernah menanyakan hal itu ke aku yah. Aku bingung menjawabnya. Aku bingung minta tolong kepada siapa yah, setiap kali paman aku suruh datang rapat selalu saja beralasan sibuk kerja. Apakah rapat study tour nanti andi tidak ada yang mewakili lagi yah ?. mungkin ini saja yang bisa andi ceritakan. Andi tetap berharap dengan keajaiban Tuhan. Semoga Allah membukakan mata hati ayah untuk pulang ke rumah.
                                                                                                Anakmu Tercinta
                                                                                                         Andi

 Tiba-tiba ku dengar suara mobil berhenti di depan rumahku. Akupun keluar rumah untuk menghampirinya. Akupun terkejut ternyata mobil pak lurah berhenti di depan rumah. pak lurahpun keluar dari mobilnya dan menghampiriku.
“ndi . . . kamu baru pulang dari sekolah nak ?”, tanya pak lurah kepadaku.
Akupun menjawab,” iya pak baru saja sampai di rumah, ada apa ya pak ? ada yang bisa andi bantu ?”
“ oh tidak nak, begini ndi. . . sebelumnya apakah Andi sudah tahu kabar mbah Andi ?”, tanya pak lurah kepadaku.
“ kabar apa pak ?”, akupun kembali bertanya ke pak lurah dengan nada yang terkejut.
“tenang ndi, sebentar kita duduk dulu biar bapak lebih enak menjelaskannya ke Andi”, tutur pak lurah kepadaku
Akupun mempersilahkan pak lurah untuk masuk ke ruang tamu.
“begini ndi, tadi pas nenekmu ke kebun. Pak Udin yang rumahnya di samping rumah pak lurah menemukan mbah andi pingsan di kebun. Langsung pak Udin minta tolong sama orang-orang yang ada di sekitar kebun untuk mengangkat mbahmu ke rumah pak RT. Sesampai di rumah pak RT karena kondisi mbahmu cukup lama tidak sadarkan diri maka pak RT meminta tolong ke bapak untuk membawa nenekmu ke rumah sakit. Sekarang nenekmu ada di rumah sakit ndi. Lebih baik sekarang kamu siap-siap bapak antarkan ke rumah sakit”, jelas pak lurah padaku.
Akupun terkejut mendengar berita yang disampaikan pak lurah. Bahkan aku tidak bisa berkata apa-apa lagi mendengar cerita pak lurah. Sepertinya ada kilat yang menyambar di siang bolong. Badankupun lemas tidak sanggup rasanya aku pergi ke kamar untuk bersiap-siap. Pak lurah berusaha untuk menenangkan hati dan fikiranku.
“tenang ndi . .  sabar nak. ini adalah cobaan dari Allah SWT. Ini pertanda bahwa Allah sayang sama andi”, tutur pak lurah
“andi tidak percaya hal ini terjadi pada andi pak, andi berdosa sama mbah pak, gara-gara andi jarang bantu mbah merawat kebun mbah jadi sering sakit-sakitan pak”, keluhku pada pak lurah
“jangan berfikiran seperti itu ndi, sekarang lebih baik andi siap-siap untuk bapak antar ke rumah sakit. Mbah andi sekarang dijaga sama bu RT. Mungkin kehadiran andi bisa membuat kondisi mbah andi menjadi lebih baik. Ayo jangan lama-lama, kasihan bu RT menunggu lama di sana ndi”, kata pak lurah pada ku.
Akupun segera bersiap-siap untuk berangkat ke rumah sakit. Beberapa potong bajuku dan baju mbah ku masukkan ke dalam tas.  Kupecahkan uang tabunganku untuk jaga-jaga jika aku membutuhkan uang untuk membayar biaya pengobatan mbah. Akupun berangkat ke rumah sakit bersama pak lurah. Selama perjalan fikirankupun tidak karuan, tiba-tiba akupun memikirkan biaya rumah sakit mbah. Dengan apa aku harus membayar biaya rumah sakit ini ya Allah (kataku dalam hati). Akupun bingung untuk menceritakan hal ini pada ibu. Semoga segala cobaan yang aku alami ada hikmahnya bagiku di suatu hari nanti. Aku yakin bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hamba-Nya.



  Created by
  Rahil L Saleh


  

Jumat, 01 Februari 2013

MENGENAL LEBIH DEKAT “ BANK MANDIRI “



Apakah Anda mempunyai cita-cita ?, pasti jawabannya iya. Setiap orang pasti mempunyai cita-cita ataupun tujuan hidup. Mungkin kalau kita mengingat masa-masa TK ataupun SD, ketika ada orang bertanya tentang cita-cita kita pasti dengan penuh semangat kita menjawab pertanyaan itu. Ada yang ingin jadi dokter, guru, tentara dan lain-lain. Cita-cita adalah harapan agar bisa hidup sejahtera di masa depan dan tentunya merupakan impian semua orang. Baik sejahtera dalam hal keuangan maupun yang lainnya. Pada zaman yang serba canggih saat ini, tidak bisa dipungkiri kalau kita pasti membutuhkan uang untuk bisa bertahan hidup. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), uang didefinisikan sebagai alat penukar atau standar pengukur nilai ( kesatuan hitungan ) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu.
Setiap hari kita pasti berhubungan dengan yang namanya uang. Oleh karena itu, keterampilan untuk bisa mengatur uang dengan baik sangatlah diperlukan, seperti peribahasa yang mengatakan hemat pangkal kaya. Peribahasa ini mengajarkan kepada kita  agar hemat dan cermat dalam mengatur uang dan tidak untuk bersikap boros. Salah satu usaha kita agar tidak boros dalam hal keuangan adalah dengan cara menabung.  Mungkin diantara kita masih ada yang suka menabung ataupun menyimpan uangnya di rumah. Nah, bagi yang masih suka menabung ataupun menyimpan uangnya di rumah, saya sarankan untuk segera menyimpan uangnya di Bank karena banyak keuntungan yang akan kita dapatkan. Salah satunya uang kita pasti Aman dan tidak bakal ada yang mencuri.  
Dalam Undang-Undang  Republik Indonesia No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masysrakat dalam bentuk simpangan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jadi Bank tidak hanya untuk tempat menyimpan uang dan tabungan saja tapi juga berfungsi memberikan pinjaman kepada masyarakat. Saat ini telah banyak bank-bank yang berdiri di Indonesia, baik bank milik pemerintah maupun bank swasta. Seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang, oleh karena itu dalam artikel ini, saya mengajak anda untuk mengenal lebih dekat Bank yang mendapatkan penghargaan Best Cash Management Bank in Indonesia Tahun 2010 yaitu Bank Mandiri yang merupakan salah satu bank milik pemerintah. Dari hasil wawancara saya dengan Ibu Azmida P. Daulay yang merupakan Cash Outlet Manager Bank Mandiri KK Surabaya Telkom Ketintang ini, Bank Mandiri mempunyai beberapa produk-produk yang sangat menguntungkan bagi nasabahnya. Diantaranya adalah mandiri kta, mandiri kpr, mandiri tabungan, mandiri tabungan rencana, dan mandiri kartu kredit. Mungkin sebagian dari anda masih binggung dengan istilah-istilah tersebut. tetapi tenang saja tidak perlu khawatir, saya akan menjelaskan produk tersebut satu per satu.

1.      Mandiri kta
Merupakan produk Bank Mandiri yang memberikan pinjaman dana tunai tanpa agunan/ tanpa pinjaman. Produk ini diperuntukkan bagi nasabah yang bekerja di suatu perusahaan atau instansi yang sistem pembayaran gajinya melalui Bank Mandiri atau bisa juga bagi nasabah yang mempunyai kartu kredit Bank Mandiri atau Bank lainnya. Keuntungan dari mandiri kta ini diantaranya cicilannya ringan, persyaratannya mudah dan bahkan nasabah mendapatkan perlindungan asuransi jiwa.  Jadi, bagi anda yang memang membutuhkan pinjaman  dana tunai tidak usah bingung-bingung solusinya mandiri kta saja.

2.      Mandiri kpr
Merupakan produk Bank Mandiri yang memberikan pinjaman untuk kepemilikan rumah. keuntungannya jika kita menggunakan mandiri kpr diantaranya suku bunganya kompetitif yaitu 2 tahun pertama 6,75 %, tahun ketiga dan seterusnya mengikuti harga pasar yaitu sekitar 11 % - 12 %. Nominal angsurannya juga  ringan dan cicilannya sampai 15 tahun. Selain itu batas kreditnya berkisar antara Rp 25 juta sampai Rp 5 miliar ( ini tergantung dari gaji nasabah, maksimal pinjaman sebesar 40 % dari gaji nasabah  dan gaji tersebut  boleh joinincome yaitu gaji istri dan suami jadi satu). Tidak hanya itu saja pengguna mandiri kpr ini akan mendapatkan perlindungan asuransi jiwa, kebakaran dan juga sertifikat rumah aman sampai kredit lunas. Nah, produk ini sangat cocok bagi anda yang ingin memiliki rumah idaman bagi keluarga anda tercinta.

3.      Mandiri tabungan
Produk yang satu ini, pasti sudah tidak asing bagi kita. ini adalah produk Bank Mandiri dimana kita bisa menabung dengan aman. Setoran awal dan biaya administrasi tiap bulannya murah, kita juga akan dimudahkan dengan akses transaksi melalui tiga cara, diantaranya mandiri sms dan mobile, mandiri call, dan mandiri internet (www.bankmandiri.co.id). selain itu ATM mandiri tabungan sangat banyak pilihannya. Kita bisa memilih sesuai dengan kebutuhan kita,  ada ATM silver, Gold, Platinum dan Platinum khusus.

4.      Mandiri tabungan rencana
Merupakan tabungan untuk persiapan pensiun, pendidikan, ibadah, wisata dan lain-lain. Cocok sekali bagi kita yang mempunyi keinginan tapi terkendala oleh dana. Nah supaya keinginan itu bisa terwujud nabung saja di mandiri tabungan rencana. Banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dari mandiri tabungan rencana ini, diantaranya jumlah setoran dan jangka waktunya fleksibel maksudnya setorannya mulai Rp 100 ribu sampai Rp 5 juta per bulan, bebas biaya administrasi bulanan dan gratis premi asuransi ( Asuransi jiwa dibayar oleh Bank Mandiri ). Selain itu perlindungan asuransi jiwa gratis hingga Rp 5 juta rupiah (USD 500) setiap bulannya. Produk ini juda ada  fasilitas auto debit yang artinya uangnya bisa diambil dari rekening mandiri tabungan kita sehingga memudahkan untuk melakukan transaksi. Fasilitas auto close juga ada, sehingga jika mandiri tabungan rencana ini jatuh tempo maka seluruh uang tersebut langsung masuk ke mandiri tabungan kita.

5.      Mandiri kartu kredit
Merupakan produk bank mandiri yang memudahkan kita dalam bertransaksi . misalnya kita ingin membeli sesuatu tapi kita tidak membawa uang tunai, kita bisa membayarnya dengan menggunakan mandiri kartu kredit saja sehingga tidak perlu membawa uang tunai banyak-banyak ketika berbelanja.  Mandiri kartu kredit ini mempunyai beberapa keuntungan diantaranya ; yang pertama, mandiri power buy maksudnya adalah kita dapat menikmati fasilitas cicilan dengan bunga 0 % untuk 3 bulan ( yang berlaku saat ini ). Kalau lebih 3 bulan bunganya 0,99 % tiap bulan. Yang kedua, mandiri power bill dimana kita bisa menikmati fasilitas diskon di outlet-outlet yang bekerjasama dengan Bank Mandiri. yang ketiga, Mandiri Power Points, yaitu setiap pembelanjaan dengan menggunakan mandiri kartu kredit sebesar Rp 2.500,00 anda akan mendapatkan satu power points yang dapat ditukarkan dengan berbagai penawaran menarik, dan masih banyak keuntungan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu di sini.

Nah, dari penjelasan di atas, jika anda masih merasa informasi yang disajikan kurang lengkap silahkan kunjungi website Bank Mandiri di www.bankmandiri.co.id . Berikut pendapat dari teman-teman saya yang telah menggunakan produk-produk bank mandiri :
1.      Muhammad Saifudin Zuhri ( Mahasiswa )
Mandiri tabungan sangat menguntungkan bagi mahasiswa, selain biaya administrasi tiap bulannya murah, ATM Bank Mandiri juga tersedia dimana-mana sehingga memudahkan mahasiswa untuk melakukan transaksi. Dan dengan adanya SMS Banking, internet banking semakin memudahkan saya bertransaksi seperti transfer uang, beli pulsa, bayar listrik, registrasi/pembukaan rekening online.”
2.       Hanif Faisal Ramly ( Mahasiswa dan Wirausaha muda di bidang industri fashion )
“ bagi saya mandiri tabungan memudahkan dalam pembayaran uang semester kuliah saya dan transaksi pribadi karena ATM Bank Mandiri tersebar banyak termasuk di kampus saya. Selain itu sebagai wirausaha saya sangat terbantu dengan mandiri tabungan karena memudahkan transaksi via tranfer. hal ini dikarenakan banyak pelanggan yang menggunakan Bank Mandiri. memudahkan info uang masuk , uang keluar dan melakukan transaksi jual beli bisa mobile kapan saja dan dimana saja .“
            Semoga apa yang telah dipaparkan di atas, menjadikan anda terasa lebih dekat dengan Bank Mandiri sehingga bisa menjadikan Bank Mandiri sebagai rekan menejemen keuangan anda dalam bertransaksi. Berbagai macam produk Bank Mandiri yang ditawarkan dengan keunggulannya masing-masing yang sangat membantu kita bertransaksi dalam segala hal. Jadi Apapun keinginan Anda, Bank Mandiri saja.





















Kamis, 27 Desember 2012

Cerita Motivasi Kerja : Kisah Si Penebang Pohon


Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin. 
Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon. 
Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, “Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu”. 
Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. “Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku, bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?” pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi. 

Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, “Kapan terakhir kamu mengasah kapak?” 
“Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu, saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga”. Kata si penebang. 

“Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apapun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. 
Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!” perintah sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak. 
Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru !

Penulis : Andrie Wongso

Rabu, 26 Desember 2012

MOTIVASI


Keseimbangan Hidup


Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar. Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri.
Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah.
"Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan," seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?"


Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, "Anak muda, mau lihat keindahan yang lain? Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari".
Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, dia kembali dengan lega karena mangkok susu tidak tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya, "Anak muda. Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? Atau bertemu dengan burung kesayanganku?"
Sambil tersipu malu, si pemuda menjawab, "Maaf Pak, saya belum melihat apa pun karena konsentrasi saya pada mangkok susu ini. Baiklah, saya akan pergi melihatnya."
Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum dia berkata, "Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri, dan nyaman." tanpa diminta, dia menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Si Bapak mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam mangkok yang hampir habis.
Menyadari lirikan si bapak ke arah mangkoknya, si pemuda berkata, "Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya tumpah semua".
"Hahaha! Anak muda. Apa yang kita pelajari hari ini? Jika susu di mangkok itu utuh, maka rumahku yang indah tidak tampak olehmu. Jika rumahku terlihat indah di matamu, maka susunya tumpah semua. Sama seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali ke kita, bagaimana membagi dan memanfaatkannya. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan harmonis".
Seketika itu si pemuda tersenyum gembira, "Terima kasih, Pak. Tidak diduga saya telah menemukan jawaban kegelisahan saya selama ini. Sekarang saya tahu, kenapa orang-orang menjuluki Bapak sebagai orang yang bijak dan baik hati".


PENDIDIKAN KARAKTER

Realisasi Pendidikan Karakter Sulit karena Minim Teladan
Penulis : Ninok Leksono | Rabu, 26 Desember 2012 | 10:03 WIB




SEMARANG, KOMPAS.com - Banyak kalangan menyadari bahwa intoleransi dan sikap-sikap buruk lain yang tidak konstruktif bagi persatuan bangsa harus ditanggulangi. Caranya pun, termasuk yang melalui jalur pendidikan, telah banyak diketahui. Namun, hal itu tak mudah direalisasikan karena adanya sejumlah hambatan.


Benang merah itu muncul dari Seminar Nasional Pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka peringatan 50 Tahun Keluarga Eks Kolese Loyola (KEKL) di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/12). Acara yang didukung Kompas dan Penerbit Kanisius ini menampilkan tiga pembicara, yakni Rm Mudji Sutrisno dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta; Rm Paul Suparno dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta; dan Edmund Sutisna, alumnus yang berkiprah di Yayasan Pendidikan Jaya, Jakarta. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro yang dijadwalkan tampil sebagai pembicara kunci berhalangan dan diwakili Staf Khusus Alex Wijoyo.

Di satu sisi Indonesia sangat membutuhkan sejumlah karakter untuk menjadi kokoh dan maju, antara lain multikultural, menghargai pribadi manusia, adil, jujur, disiplin, punya daya tahan, dan taat pada hukum. Yang pertama, terkait dengan kerisauan Mudji Sutrisno melihat gejala intoleransi yang akhir-akhir ini merajalela.

”Namun, upaya untuk menanggulanginya sulit karena kemajemukan sering dipandang sebagai ’sudah ada dari sononya’, hingga abai dirawat (taken for granted),” tutur Mudji.

Sementara menurut Paul, melalui pendidikan, siswa bisa diajarkan menghargai perbedaan melalui tinggal bersama dengan komunitas berbeda (live in), dan kemudian merefleksikannya. Namun, pendidikan untuk memajukan karakter lain seperti keadilan, kejujuran, taat pada hukum diakui juga tidak mudah. Hal ini karena ada sejumlah hambatan, misalnya saja karena kurangnya teladan tokoh masyarakat yang berkarakter baik (bahkan yang sering diberitakan adalah tokoh yang berkarakter kebalikan dari yang dibutuhkan).

Dalam acara yang dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin yang mewakili Wali Kota Semarang ini, Menteri Pertahanan menyatakan, penetapan tanggal 19 Desember sebagai Hari Bela Negara meniscayakan keterlibatan bukan saja militer, melainkan juga nonmiliter untuk mewujudkan sistem pertahanan semesta. Yang dibutuhkan di sini adalah sosok pribadi yang terampil, disiplin, dan ulet. (nin)